*Yang perokok maaf ya*
Yep... Sesuai dengan judulnya, kita akan ngomongin soal rokok...
Akhirnya Indonesia mulai memerangi rokok dengan iklan yang cukup mengerikan yang ada di *maaf* Tr*ns-TV (Setau saya). Iklannya menunjukkan bahwa jika anda merokok, bukan anda saja yang menanggung akibatnya. Karena memang mereka menjadi perokok pasif* (
Second-hand smoker bahasa kerennya).
Dilihat dari segi manapun (Terkecuali untuk segi gaya dilihat dari 'kacamata' anak 8-12 kebanyakan), merokok adalah hal yang buruk. Terutama dari segi keuangan, dan kesehatan. Dari segi kesehatan, ya tentu saja. Bisa dilihat dari bungkus rokoknya yang berkata:
Merokok dapat menyebabkan serangan jantung, impotensi, gangguan kehamilan dan janin
Ditulis dalam huruf kapital semua.
So that means, smoking is dangerous? - Of course it is! It's packaging tells it, you know?
Tapi, para perokok Indonesia tentunya akan kaget jika melihat peringatan bahaya merokok di negara Singapura, atau Amerika Serikat. Di negara tersebut, peringatan bahaya merokok bukan dibuat dalam tulisan, melainkan
gambar. Kenapa tulisan "gambar"-nya di
Bold? Karena memang gambarnya itu mengerikan. Bayangkan saja gambar bibir orang pengidap kanker mulut, atau janin yang mati karena rokok itu. Ini contohnya:
|
Jantung orang non-perokok (Kiri) - Jantung perokok (Kanan) |
|
Sepertinya itu kanker tenggorokan? |
|
Camapign-nya Russia.
Meskipun itu gambar bayi baru lahir sehat yang diberi efek poster
dan sepia, teteup aja mengerikan |
Meskipun ini bukan gambar dari
packaging rokoknya *Sepertinya semacam propaganda*, tetap saja
mengerikan bukan? karena memang, hal-hal tersebut bisa benat-benar terjadi pada anda!
Alih-alih pemerintah Indonesia telah memperketat peraturan tentang rokok *Misalnya: Larangan merokok di daerah sekolah*, tetap saja sering dilanggar. Masih sering saya sendiri melihat guru SD merokok di depan muridnya. Padahal banyak
sign dilarang merokok 'dipajang' di bangunan sekolah tersebut, bahkan di sebelah si perokok itu!
Mantap...
Sekarang, mari kita lihat dari prespektif keuangan.
Tanpa perlu mendapat gelar Sarjana Ekonomi tentu anda sudah bisa menghitung berapa pengeluaran per bulan hanya untuk rokok. Silahkan dihitung sendiri :) ...
Mungkin tulisan ini terlalu panjang untuk
newbie blogger. Jadi saya akhiri sampai sini dulu. Bye, TheArplz
*Infonya bisa dilihat di
sini,
disini,
disini, dan
disini.
(Berurutan) Terima kasih kepada
cyh.com,
Wikipedia,
VIVAnews, dan
DehaCare.com.
NB: Maaf kalau ada
spelling mistakes.